![]() |
| Ilustrasi Micin atau MSG (brilio.net dan idntimes.com) |
Pada dasarnya manusia itu mengenal ada lima rasa dasar yaitu manis, asam, asin, pahit dan umami atau yang sering kita kenal dengan rasa gurih. Kita akan dapat dengan mudah membayangkan dari masing-masing keempat rasa pertama. Namun, bagaimanakah dengan rasa gurih atau umami? Dapatkah Anda membayangkan rasanya tanpa dibarengi dengan rasa tertentu lainnya? Jika tidak bisa, itu merupakan hal yang wajar-wajar saja. Karena memang rasa umami itu sulit untuk digambarkan dan dijelaskan, kebanyakan hanya dideskripsikan sebagai rasa yang lezat, enak, atau sedap dan juga pada umumnya rasa umami memang tidak pernah sendirian.
Rasa umami digambarkan memiliki rasa yang ringan tapi tahan lama yang berhubungan dengan air liur, yang mana rasa ini dapat memberikan beberapa rangsangan di tenggorokan, langit-langit mulut, dan dibagian belakang mulut setelah mengonsumsi makanan dengan rasa umami. Rasa umami ini termasuk belum lama diakui oleh ilmuwan, namun secara tidak sadar cita rasa umami ini sebenarnya sudah sejak lama dirasakan oleh manusia.
Rasa umami dalam bahan alami terdapat dalam daging, jamur, rumput laut, tomat, keju tua, dan lain-lain. Namun rasa murni dari umami hanya dapat ditemukan di monosodium glutamat (MSG) atau yang terkenal dengan sebutan micin, yang kebanyakan orang tidak pernah mencicipi micin secara langsung. Secara alami, asam glutamat ditemukan dalam 10-25% dari semua protein yang terdapat didalam makanan.
Meskipun rasa umami termasuk baru saja diakui sebagai rasa dasar kelima, sebenarnya penelitian tentang rasa umami telah dilakukan sejak sekitar tahun 1908. Yang melakukan penelitian ini merupakan seorang pakar kimia dari Universitas Tokyo yang bernama Kikunae Ikeda, sehingga umami yang dalam bahasa Jepang kurang lebih dapat diartikan sebagai rasa gurih yang enak. Ikeda menemukan MSG dengan mengidentifikasi asam glutamat pada kaldu rumput laut. Asam glutamat memiliki memiliki rasa yang sangat asam dan umami. Oleh karena itu, Ikeda menetralisir rasa asamnya dengan menambahkan garam sodium yang kemudian menjadikannya MSG. Alasan memilih garam sodium sebagai campuran karena jenis garam ini paling mudah larut, memiliki rasa yang sedap, dan mudah dikristalkan.
Pembuatan MSG komersil yang selama ini kita konsumsi saat ini terinspirasi dari ditemukannya rasa gurih umami dan pada zaman sekarang ini, kebanyakan MSG bukan dibuat lagi dari pengolahan kaldu rumput laut melainkan dari fermentasi pati, gula tebu, dan molase (produk sampingan dari gula tebu atau gula bit). Selain dari bahan-bahan tersebut ada juga penyedap rasa yang sudah beredar dipasaran yang terbuat dari kaldu jamur yang diklaim lebih sehat dibanding dengan MSG yang menggunakan bahan-bahan sebelumnya.
Kita jika ingin menerapkan gaya hidup sehat salah satunya sebisa mungkin untuk lebih bijak dalam penggunaan bumbu-bumbu makanan yang saat ini banyak beredar atau lebih baik menggunakan bumbu-bumbu penyedap rasa alami saja yang dapat dengan mudah kita buat sendiri dan tentu saja lebih sehat tanpa kandungan bahan kimia buatan. Sekian informasi dan pengetahuan tentang micin atau MSG dan rasa umami. Semoga bermanfaat untuk para sobat pembaca. Terima kasih sudah mampir untuk membacanya.
