SEBERAPA DALAM KITA BISA MENGGALI BUMI ?


Pernahkah anda berpikir sudah sampai sedalam apakah lubang yang telah digali oleh manusia hingga saat ini ? atau pernahkah anda berpikir sampai seberapa dalam manusia dapat menggali bumi ? Nah pada pembahasan kali ini kita akan mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut. Oke Check this Out!


Pada saat ini galian terdalam di bumi berbentuk sebuah lubang yang sudah ditutup oleh besi dengan kedalaman 12 km dan diameter kurang dari 23 cm yang proyek galian tersebut terletak di Murmansk, Rusia yang dilakukan pada tahun 1970 yaitu Kola Superdeep Borehole, hal tersebut merupakan proyek galian terdalam yang pernah dicoba oleh manusia. Lalu bisakah kita bisa menggali lebih dalam lagi ? jawaban singkatnyanya secara teori adalah BISA, tapi banyak faktor kesulitan yang harus dihadapi, pertama adalah temperatur, semakin kita menggali lebih dalam maka kita akan semakin lebih dekat dengan inti bumi artinya suhunya akan lebih panas di dasar galian tersebut.
Contohnya adalah Kola Superdeep Borehole tadi memiliki temperatur 180°C, jadi kipas angin tidak cukup bisa untuk mendinginkan suhu udara pada saat menggali.kemudian dengan suhu yang sangat panas tersebut belum ada teknologi alat pengeboran yang  efisien untuk kita menggali lebih dalam lagi, meskipun sangat mungkin untuk mengembangkan teknologi pengeboran yang baru  namun biayanya akan sangat mahal dan menjadi tidak masuk akal bagi perusahaan atau negara untuk mencoba akan hal itu. Pada saat ini belumlah ada terobosan yang berarti bagi perkembangan untuk menggali bumi lebih dalam lagi, mungkin dengan teknologi pengeboran efisien dan canggih yang telah ditemukan dan semakin murahnya teknologi dimasa depan akan muncul secercah harapan bagi kita untuk dapat menggali bumi lebih dalam lagi. Perjalanan kita tentulah masih panjang, jika bumi itu sebesar apel kita sama sekali belum menembus kulit apel tersebut.
Proyek ini akhirnya ditutup pada tahun 2005 karena penggalian bumi yang lebih dalam lagi banyak dikhawatirkan oleh sebagian orang karena menurut mereka dapat menghancurkan bumi atau merusak lingkungan disekitarnya, seperti yang terjadi di Kola Superdeep Borehole yaitu terjadinya gempa dahsyat di sekitar lokasi Kola Superdeep Borehole.



Dalam melakukan pengeboran selain menjumpai berbagai macam kesulitan diatas, kegiatan ini juga menghasilkan berbagai macam penemuan yang cukup menarik. Seperti yang dilansir dari Kompas.com bahwa para peneliti juga mempelajari berbagai hal menarik mengenai bumi seperti tidak adanya transisi dari granit ke basalt dari tiga ke enam kilometer di bawah permukaan bumi. Sebelumnya, para ilmuwan geologi yang menggunakan gelombang seismik untuk menganalisa kerak bumi menduga adanya jenis batu baru pada kedalaman tersebut. Namun, para peneliti proyek Kola hanya menemukan lebih banyak granit pada kedalaman tiga hingga enam kilometer. Ternyata, perubahan yang dideteksi sebelumnya bukanlah perubahan jenis batu, tetapi perubahan susunan kimia dan mineral (metamorfik) pada granit.
Lebih mengejutkannya lagi, para peneliti juga menemukan air di dalam Kola Superdeep Borehole. Berbeda dengan air tanah, air tersebut berasal dari atom hidrogen dan oksigen yang dikeluarkan oleh batu granit karena tekanan yang luar biasa.
Bryan Nelson dari Mother Nature Network 31 Mei 2014 melaporkan, tapi penemuan yang paling luar biasa dari proyek ini adalah fosil plankton mikrokopis berusia 2 miliar tahun pada batu yang terletak enam kilometer di bawah tanah. Mikrofosil tersebut berasal dari 24 spesies kuno yang dibungkus dengan senyawa organik dan mampu bertahan di bawah tekanan dan temperatur ekstrim di bawah tanah.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »